NOVEMBER
Kau tau ini bulan November ? Ku rasa
jawabannya “Tentu saja”. Bulan November adalah bulan kesukaanmu, dimana saat
bulan November tiba hujan menjadi sering mengunjungimu. Mengetuk jendela
kamarmu dan menjadi teman ngobrol disela-sela kesendirianmu. Aku tak pernah
paham mengapa kau begitu mencintai hujan melebihi diriku ? Bukankah sikapnya
lebih dingin dibandingkan dengan ku ? Bukankah ia lebih sering membasahi pipimu
dibanding dengan ku ?
Kau tau ini bulan November ? Ku rasa
jawabannya “Tentu saja”. Bulan November adalah bulan yang menggembirakan
bagimu. Mengapa tidak, dibulan ini aku terlihat seperti orang bodoh yang
cemburu terhadap butiran air langit yang jatuh bersamaan. Iya, aku adalah
pecundang dibulan kelahiranku sendiri. Tertawalah !! Aku senang melihatmu menertawakan
ku. Tak ada yang lebih lucu dari seseorang yang hatinya remuk terkikis air hujan.
Hahahaaa…
Bersenang-senanglah kau bersamanya. Nikmati
setiap rintik kebahagiaan yang diberi olehnya. Aku disini, dibawa paying hitam
ini, meratapi kebahagiaanku yang tenggelam oleh genangan kebahagiaanmu
dengannya. Terinjak. Keruh. Tak berharga.
Bersenang-senanglah…
Bila mentari kembali bersinar jangan
pernah temui aku dengan suhu tubuh yang hangat, bergetar dan suara yang mulai
lenyap. Tak ada coklat panas dan selimut hangat untukmu. Aku tak ingin mengurusi
orang bodoh yang sakit akibat seharian bercumbuh dengan hujan. Kau yang telah
memilih mencintainya maka terimalah rasa sakit itu sebagai bukti kesetiaanmu. Tidak…
tidak.. mungkin bukan bukti kesetiaan tapi lebih tepatnya bukti bahwa kau lebih
bodoh dibandingkan aku. Kau tau kenapa kau lebih bodoh ? Karena kau mencintai
yang tak bisa kau miliki.
Komentar
Posting Komentar