DEMIKIAN




Kadang kita harus berhenti mencintai dan mulai belajar untuk menerima serta mengalah terhadap ruang, terhadap waktu dan terhadap jarak yang membentang diantara kita. Sesuai dengan apa yang sudah digariskan oleh Yang Maha Esa.

Selepas semua itu semoga kita bisa lebih baik dalam menyikapi setiap rasa tanpa harus memaksa, sebab mengalah bukan berarti kalah. Mengalah juga bukan berarti berhenti untuk terus berjuang. Ingat berjuang tidak selalu harus dengan tetap bersama. Semoga kau bisa mengerti dan tak harus terus menerus menanti. Temukan apa yang membuatmu bahagia dan jadilah seseorang yang lebih baik lagi.

Perihal aku, tak perlu kau khawatirkan. Ada banyak cita-citaku yang belum tercapai serta mimpi-mimpi yang belum terangkai. Kelak aku bisa jadi apa saja yang mungkin tak pernah kau duga. Salah satunya aku mungkin akan menjadi pengelana. Yaa, aku sangat senang menjadi itu. Berkelana mencari bahagia yang lain. Mungkin sepertimu atau bisa saja lebih baik. Lalu kemudian akan ku tulis kisahku layaknya para penyair dan penulis buku favoritmu. Namamu akan aku abadi ditiap karyaku sebagai bukti aku masih berjuang selepas mengikhlaskanmu bahagia dengan yang lain. Kelak jika kau sempat membaca setiap tulisanku, aku berharap kau membacanya sambil tersenyum bahagia karena semuanya ku peruntukan untukmu seorang.

Demi waktu yang berputar dalam ruang yang terpisah. Percayalah aku masih mencinta dalam kesederhanaan kata yang ku tuliskan. Sebab kau adalah maha karyaku atas rasa yang tak pernah terucap dan nama yang selalu ku sebut menjelang detik fikirku menghilang terlelap.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESAH

MENGENANG

PENANDA